Strategi Keberlanjutan Mitigasi Bencana di Indonesia

banner 468x60

JurnalPost.com – Pada pertengahan tahun 2024, Indonesia sering dilanda bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung, banjir, dan tanah longsor yang menimbulkan berbagai dampak. Diantaranya kerusakan alam, fasilitas, terhambatnya aktivitas dan mobilitas, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia terletak di “Cincin Api Pasifik” yang menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana, khususnya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Dalam penanggulangan bencana dan dampaknya, masyarakat Indonesia harus mencegah bencana dan memitigasi dampaknya.

Pihak terkait harus memaksimalkan sistem informasi geografis (GIS) bekerjasama dengan sistem informasi lainnya dalam pemantauan dan respon cepat untuk pencegahan dan mitigasi. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan pemetaan daerah rawan serta dampak bencana gempa bumi dan gunung berapi. Penggunaan sistem ini diharapkan mampu memperkirakan wilayah rawan bencana dan merencanakan fasilitas pendukungnya. Hasil kerja sama yang sistemik ini berupa tabel, peta, serta infografis yang dapat diakses oleh masyarakat. Pihak terkait dapat mengembangkan sistem peringatan dini untuk mempercepat respons.

banner 336x280

Peningkatan ketangkasan dan daya tanggap pemangku kepentingan di masing-masing daerah juga perlu ditingkatkan. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (website Kementerian Luar Negeri), maka perlu adanya mitigasi bencana di setiap wilayah karena perbedaan wilayah geografis, sehingga dampak yang ditimbulkan juga dapat berbeda. Beberapa di antaranya berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan ketahanan bencana, serta investigasi dan pemantauan dampak di berbagai wilayah geografis. Hal ini tentang mempersiapkan dan memperkuat prosedur standar yang harus dipatuhi oleh para pemangku kepentingan di setiap daerah jika terjadi keadaan darurat.

Pengelolaan persediaan perlu dilakukan untuk memperkirakan kebutuhan logistik seperti air, makanan, bantuan medis dan berbagai kebutuhan lainnya. Salah satu caranya adalah dengan menghitung distribusi bantuan ke wilayah terdampak, dengan menentukan tempat optimal untuk menyimpan kebutuhan logistik. Pertimbangkan ruang penyimpanan, kapasitas, jarak dan faktor-faktor lain yang dapat membantu mendistribusikan bantuan dengan cepat dan efisien.

Semua ini harus diintegrasikan dan diharapkan menjadi strategi keberlanjutan. Pihak terkait harus terus memantau dan memperbarui informasi. Kami berharap hal ini dapat meningkatkan tanggap bencana dan pemulihan di Indonesia.

Penulis: Kurnia Rifki Cahya Putri, mahasiswa magister manajemen UPN “Veteran” Yogyakarta

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *