Perpustakaan dalam meningkatkan penggunaan informasi yang etis

banner 468x60
Perpustakaan dalam meningkatkan penggunaan informasi yang etis

JurnalPost.com – Aplikasi jejaring sosial telah menjadi bagian integral dari aktivitas sehari-hari saat ini. Dari segi data sosial pada awal tahun 2024, terdapat 167 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial, dan angka tersebut setara dengan 60,4% dari total penduduk Indonesia, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki akses yang mudah terhadap teknologi, khususnya sosial. media dan nikmati jejaring sosial. Dari sana, informasi dapat diakses dan dibagikan oleh siapa saja tanpa batasan, sehingga memungkinkan Anda mengekspresikan diri dengan lebih bebas.

banner 336x280

Kemudahan dan kebebasan yang didapat dari media sosial menimbulkan keinginan untuk tetap berhubungan dengan orang lain dan mengetahui hal-hal yang sedang viral atau sedang terjadi, sehingga ketika merindukannya timbul rasa cemas, menurut penelitian Triani. Namun keinginan tersebut tidak dibarengi dengan keinginan untuk mengecek kembali informasi tersebut, tidak ada keinginan untuk mengecek kembali informasi yang diperoleh pada sumber aslinya, sehingga berakibat pada kurangnya pengetahuan dan minimnya literasi.

Menurut Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si Masyarakat Indonesia mudah berasumsi bahwa informasi yang mereka temukan adalah benar atau faktual. Bahkan ada yang melihat judul bagus lalu menyebarkannya tanpa membaca isinya, apalagi mengeceknya. Hal-hal inilah yang memungkinkan berita bohong/hoax tetap tersebar meskipun telah dilakukan upaya pencegahan berita bohong dari berbagai pihak, salah satunya perpustakaan yang berperan penting dalam mencegah penyebaran berita bohong dengan memberikan literasi informasi. pelatihan. Untuk itu perpustakaan sebagai penyedia referensi informasi bagi pengguna dan masyarakat dapat melaksanakan pengajaran literasi informasi berbeda dengan yang selama ini dan lazim dilakukan.

Perpustakaan yang memiliki pustakawan sebagai ahli informasi dapat mengajarkan cara mengambil informasi di internet dan media sosial secara tepat dan akurat. Mengapa menambahkan tutorial tentang pencarian media sosial? Karena media sosial merupakan tempat dimana informasi beredar secara luas, sehingga fakta dan hoax menyatu dan menjadi wadah untuk mengekspresikan diri, yang memungkinkan pengguna media sosial untuk tidak menggunakan media sosial, termasuk informasi di dalamnya, secara tepat dan bijaksana.

Hal-hal yang perlu dipelajari dalam pelatihan literasi informasi khususnya media sosial

1. Penggunaan informasi secara etis
Ada beberapa pembelajaran yang bisa dipetik mengenai etika penggunaan informasi di media sosial

1) Lindungi data pribadi
Saat mengakses media sosial, mengajarkan Anda untuk memahami apa saja informasi pribadi yang tidak boleh Anda bagikan/unggah di media sosial.

2) Memeriksa kebenaran informasi yang diperoleh
Mengajarkan cara mengecek informasi yang diperoleh dapat dilakukan dengan menyediakan website apa saja yang dapat dijadikan referensi untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.

3) Hargai karya orang lain
Memahami aturan mengenai hak kekayaan intelektual, cara pemanfaatannya, serta kewajiban moral, memahami cara menghargai hak kekayaan intelektual dengan baik, sehingga dapat mengapresiasi karya orang lain dengan sewajarnya.

4) Hindari menyebarkan konten SARA, pornografi dan kekerasan
Memberikan informasi mengenai konten yang mengandung SARA, pornografi, dan kekerasan, serta cara untuk tidak membagikan konten tersebut.

2. Meningkatkan rasa ingin tahu
Pengajaran memunculkan rasa ingin tahu terhadap informasi yang menambah wawasan dibandingkan informasi mendalam tentang seseorang karena rasa ingin tahunya terhadap kehidupan pribadinya, seperti mencari tahu topik favoritnya, khususnya tokoh masyarakat. Jadi mencoba mencari tahu bagaimana pejabat publik dapat melakukan sesuatu tidak berfokus pada keadaan atau masalah yang dihadapi tokoh publik tersebut.

Jadi bagaimana perpustakaan dan profesional informasi dapat meningkatkan keingintahuan masyarakat?
Banyak hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan minat membaca. Pendekatan atau cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi informasi, selain meningkatkan minat membaca, adalah dengan menyajikan konten-konten di berbagai media sosial yang dikemas secara menarik, seperti pembahasan individu yang saat ini sedang banyak dibicarakan di media sosial namun menjadi perbincangan akan fokus pada pendidikan, bukan kepribadian.

Hal ini akan menarik lebih banyak klik dan view di kalangan masyarakat Indonesia dibandingkan konten Cara Adopsi Anak. Konten juga disampaikan dalam bentuk yang enak didengar sesuai dengan target audiens, seperti dengan nada atau intonasi yang menarik dan persuasif, serta pilihan kata, karena masyarakat Indonesia akan lebih tertarik untuk menonton, sehingga nada atau intonasi menjadi penting. agar penonton tetap menonton sampai akhir.

Penulis: Inez Fahira Rizkyah
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Malang

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *