JurnalPost.com – Lean Canvas Business Model merupakan model bisnis yang dapat membantu kita merumuskan model bisnis, peluncuran produk, strategi pemasaran dan pengembangan bisnis dalam 1 halaman sederhana yang mudah dipahami dan dikomunikasikan orang lain. Sebagai calon wirausaha, penting untuk menerjemahkan ide menjadi strategi yang jelas yang dapat diterapkan orang lain saat membuat rencana bisnis. Oleh karena itu, memiliki kanvas model bisnis yang ramping akan membantu calon wirausahawan memvalidasi ide-ide yang ada sebelum menginvestasikan begitu banyak waktu dan tenaga.
Memahami model bisnis Lean Canvas
Model bisnis lean canvas dapat diartikan sebagai alat yang membantu kita untuk mengevaluasi dan memahami permintaan pasar yang nyata dan memuaskan. Model bisnis lean canvas dimaksudkan untuk mencegah kegagalan saat menjual jasa atau barang yang tidak akan diminati oleh siapa pun. Dengan menggunakan kanvas model bisnis lean, calon wirausaha dapat membagi model bisnis menjadi sembilan komponen struktural penting untuk menemukan potensi risiko dan kelemahan.
Dengan begitu kita bisa melihat gambaran yang akan membantu kita menjawab pertanyaan seputar bisnis yang akan kita jalankan dan apa saja yang sudah berjalan. Dengan menganalisis berbagai aspek aktivitas bisnis kita dan mengevaluasi elemen struktural individu dalam bisnis yang kita jalankan, akan lebih mudah bagi kita untuk menganalisis apa yang tidak tepat dan risiko apa yang akan kita hadapi dalam mencapai profitabilitas bisnis.
Keuntungan berbisnis dengan model Lean Canvas
Model bisnis Lean Canvas memiliki banyak manfaat jika diterapkan pada perusahaan, antara lain:
1. Tetap langsing
Kanvas ramping dapat dengan mudah menargetkan kelincahan dan pertumbuhan pesat ide-ide kita. Pertama, lean canvas adalah alat penghemat waktu yang tidak memerlukan banyak waktu untuk mengisinya. Kedua, dokumen final belum final karena kita bisa dan harus memperbaruinya jika ada masukan baru.
2. Waktu cepat untuk memasarkan
Alat ini terinspirasi oleh konsep lean startup. Seperti yang kita ketahui, metode ini memprediksi transisi yang lebih cepat dari sebuah ide ke produk dibandingkan dengan metode tradisional. Oleh karena itu, fokus utamanya adalah fast time to market. Lean Canvas cocok jika berfokus pada penyediaan produk yang banyak diminati di pasar yang bergerak cepat.
3. Pahami pelanggan Anda
Dengan memahami perilaku pelanggan, kita dapat memahami apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan dan menerapkannya ke dalam penawaran produk kita. Lean Canvas memungkinkan kami mempertimbangkan segmen pelanggan yang berbeda untuk mencakup lebih banyak pengguna produk potensial.
4. Fokus pada metrik yang layak
Fokus pada metrik yang layak, bukan metrik yang tidak berguna dalam memberikan persepsi ilusi terhadap penawaran. Metrik startup utama di lean canvas bergantung pada kriteria keberhasilan minimum seperti tingkat konversi, jumlah pelanggan, rujukan, dll.
9 komponen model bisnis Lean Canvas
Kanvas model bisnis terdiri dari sembilan komponen struktural penting. Berikut beberapa di antaranya:
1. Segmen pelanggan
Segmen pelanggan adalah sasaran pelanggan yang akan membeli produk kita. Penting untuk memperhatikan mempersempit segmen pelanggan seakurat mungkin, memisahkan pengguna dari pelanggan, dan jika pengguna dan pelanggan berbeda, fokus pada pengembangan produk untuk membantu pengguna.
2. Masalah
Dalam komponen ini, kami mengacu pada masalah pelanggan yang seharusnya diselesaikan oleh produk yang kami tawarkan. Jika kami memiliki beberapa segmen pelanggan dengan masalah berbeda, kami dapat membuat kanvas terpisah untuk masing-masing segmen tersebut.
3. Sumber pemasukan
Aliran pendapatan menentukan sumber pendapatan yang diharapkan dari bisnis. Bisnis biasanya menggunakan pendekatan berbasis biaya di mana kami menghitung biaya dan menambahkan margin. Namun, disarankan untuk mengandalkan nilai rata-rata yang diminta pelanggan. Agar produk kita bisa bertahan di pasaran, pastikan harga kita lebih menarik dibandingkan kompetitor.
4. Solusi
Solusi merupakan nilai tambah yang akan diberikan kepada segmen pelanggan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Solusi tertulis harus fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan yang dibutuhkan oleh segmen pelanggan dibandingkan dengan solusi yang sudah ada.
5. Proposisi nilai yang unik
UVP merupakan pesan singkat yang ditujukan untuk menarik perhatian pelanggan. Tujuannya untuk menggambarkan keunikan produk dan menunjukkan perbedaan utamanya dengan alternatif lain. Pelanggan harus memahami mengapa dia membutuhkan dan menginginkannya.
6. Saluran
Saluran adalah media komunikasi untuk menjangkau klien sasaran kami yang telah diidentifikasi dalam blok segmen pelanggan untuk menyampaikan informasi tentang produk kami kepada pengguna akhir. Contohnya adalah email, berbagai jenis periklanan, blog, pemasaran konten, penyiaran, dll.
7. Metrik utama
Key metrics adalah metrik pelacakan utama untuk mengukur perkembangan bisnis kita. Pada awalnya kita bisa mengukur kriteria keberhasilan minimal dengan salah satunya, hasil konkrit yang bisa dianggap sukses. Nantinya, kanvas kita dapat diperluas untuk mencakup metrik penting lainnya.
8. Struktur beban
Struktur biaya merupakan suatu komponen yang memuat segala macam biaya dalam menjalankan suatu usaha. Struktur biaya ini sangat penting untuk analisis pengeluaran guna menjaga ketersediaan dana. Jadi kita bisa menyeimbangkan pengeluaran dengan sumber pendapatan.
9. Keuntungan yang tidak adil
Keunggulan yang tidak adil adalah keunggulan bisnis yang sulit ditiru atau dimiliki pesaing dengan cara apa pun. Keuntungan yang tidak adil mencakup reputasi yang baik, akses eksklusif terhadap beberapa data, otoritas pribadi, komunitas, dan wewenang tambahan lainnya.
Penulis: Dwi Meilani Yasintya – Mahasiswa S1 Agribisnis, veteran UPN Jawa Timur
Quoted From Many Source
