Kenapa Netizen Indonesia Selalu Keno?

banner 468x60
Kenapa Netizen Indonesia Selalu Keno?

jaringan Indonesia

Penulis: Aifani Rahman
Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Imam Bonjola Padang
Lulusan Student Literacy Camp (SLC) 2024
Aifanisrahman2303@gmail.com

banner 336x280

JurnalPost.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa netizen Indonesia selalu antusias mengusut dan mengomentari suatu berita atau informasi di dunia maya? Bukankah rasa ingin tahu adalah sifat manusia? Mari kita lihat platform media sosial saat ini seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, WhatsApp dan platform media sosial lainnya dimana mereka selalu ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan orang lain. Bahkan, warganet Indonesia kerap melakukan intervensi dengan membantu menggali informasi tentang suatu hal dan menggali sampai ke akar-akar berita atau informasi yang dibeberkannya. Namun, dibalik tingginya “poism” tersebut, ada beberapa faktor menarik yang bisa kita telusuri: mengapa netizen Indonesia begitu bias?

1. Budaya interaktif
Negara Indonesia terkenal dengan keragaman budaya dan kehangatannya, masyarakatnya aktif dalam percakapan dan interaksi sosial. Masyarakat Indonesia cenderung komunal, artinya lebih suka hidup bersama dan sering ikut campur dalam urusan orang lain. Rasa penasaran terhadap kehidupan tetangga, sahabat bahkan orang asing menjadi hal yang lumrah. Hal ini terus merambah ke dunia maya, tercermin dari fenomena warganet yang selalu ingin berbincang, memberikan pendapat, atau sekadar mencari informasi lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa rasa ingin tahu mereka bukan sekedar rasa ingin tahu saja, namun juga bagian dari kebutuhan akan interaksi sosial yang membuat mereka merasa terhubung dengan komunitas online. Hal ini juga menjadi salah satu faktor akibat pandemi Covid-19. Ketika pandemi membuat masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas dan interaksi normal, media sosial menjadi pendekatan utama untuk tetap terhubung satu sama lain, dan hal tersebut terus berlanjut hingga saat ini.

2. Kegembiraan dan kesenangan
Di jejaring sosial, kita sering menemukan orang yang mencari hiburan. Mereka ingin terlibat dalam percakapan yang menarik, kontroversial, atau menghibur. Oleh karena itu, ketika muncul berita atau informasi menarik, mereka cenderung langsung menggali lebih dalam untuk mendapatkan sensasi atau hiburan lebih dari interaksi online mereka. Selain itu, kita juga menjumpai netizen pencari sensasi di jejaring sosial dengan perilaku dan kreativitas yang berbeda-beda, dengan pengikut yang banyak, suka, dan membanjirnya komentar memberikan hiburan dan kegembiraan bagi sebagian pengguna jejaring sosial.

3. Konteks sosial dan politik
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan peristiwa sosial dan politik yang menarik. Netizen seringkali ingin memahami konteks ini lebih dalam. Pooisme mereka merupakan respons terhadap keinginan memahami dan memahami dinamika sosial dan politik yang selalu berubah di tanah air. Dari peristiwa pemilu yang masih ramai diperbincangkan hingga saat ini, kita melihat mayoritas pemilihnya berasal dari kalangan usia produktif yang aktif di media sosial. Sehingga berbagai informasi, pendapat, argumentasi dan diskusi seputar jalannya pemilu muncul di media sosial.

4. Akses terhadap teknologi dan informasi
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan penetrasi internet di Indonesia juga berperan dalam meningkatkan tingkat “poism” jaringan. Dengan mudahnya akses informasi melalui Internet, masyarakat merasa lebih terdorong untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam berbagai topik pembicaraan. Internet memberi mereka platform yang luas untuk mengeksplorasi minat dan minat mereka, serta untuk berbagi pengetahuan dan bertukar pikiran secara instan dengan orang lain. Media sosial memberikan kemudahan bagi pengguna jaringan untuk mengakses informasi pribadi orang lain. Hanya dengan beberapa klik, mereka dapat melihat foto, status, dan aktivitas seseorang. Hal ini mendorong rasa ingin tahu yang lebih besar. Misalnya saja melihat unggahan foto liburan seorang teman bisa memicu keinginan untuk belajar lebih jauh dan mendapatkan informasi perjalanan.

5. Identitas dan kepribadian digital
Di dunia maya, penggiat jejaring sering kali menciptakan identitas dan persona digital yang unik. Kegiatan “Kepo” dapat menjadi salah satu cara mereka untuk memperkuat atau mengekspresikan identitas tersebut. Dengan menjadi bagian dari percakapan dan diskusi, mereka merasa lebih terhubung dengan komunitas online yang mereka bangun. Dan juga tentang netizen Indonesia yang sangat tanggap terhadap konten viral. Berita atau rumor yang menarik perhatian akan menyebar dengan cepat dan diikuti oleh banyak orang. Saat ada berita besar atau skandal yang melibatkan selebriti, ada ribuan komentar dan interaksi dalam hitungan menit. Mereka selalu ingin menjadi bagian dari perbincangan yang sedang tren. Tak hanya itu, ada istilah terkenal yang sering dilontarkan kepada pengguna aktif media sosial yaitu Fear of Missing Out Informasi Terbaru atau Fear of Missing Out (FOMO). Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa netizen Indonesia Sangat penasaran. Mereka tidak ingin merasa tertinggal dibandingkan teman-temannya, sehingga mereka selalu mencari tahu apa yang terjadi. Misalnya saja dengan meliput kehidupan para selebriti, mulai dari kisah cinta hingga skandal, netizen selalu ingin mengetahui setiap detailnya. Tingginya jumlah pengikut selebriti di media sosial dan tingginya jumlah interaksi seperti like dan komentar menunjukkan betapa besarnya minat pengguna internet terhadap kehidupan pribadinya.

Kesimpulan
Budaya rasa ingin tahu di kalangan penduduk Indonesia merupakan fenomena yang menarik dan unik. Meskipun rasa ingin tahu ini dapat membantu mereka tetap terhubung dan up-to-date dalam berbagai hal, kita harus ingat bahwa penting untuk menjaga keseimbangan agar mereka tidak mengganggu privasi orang lain atau menyebarkan informasi yang salah. Dengan memahami akar dari perilaku penasaran ini, kita bisa memanfaatkan rasa ingin tahu tersebut untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan positif.

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *