Transformasi pendidikan Santri menggunakan robot VR dan AI di Thursina IIBS

banner 468x60
Transformasi pendidikan Santri menggunakan robot VR dan AI di Thursina IIBS
Latihan langsung oleh mahasiswa Thursina IIBS
Latihan langsung oleh mahasiswa Thursina IIBS

JurnalPost.com – Kemajuan teknologi berarti dunia pendidikan juga turut berkontribusi terhadap kemajuan tersebut. Salah satu teknologi yang populer saat ini adalah virtual reality dan robot berbasis kecerdasan buatan (AI). Menyikapi hal tersebut, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) pun mengadopsi penggunaan teknologi tersebut. Pengenalan teknologi ini ditandai dengan seremonial pelantikan seluruh guru di Thursina IIBS, (14.5.).

Kepala SMA Thursina IIBS Ustadz Rois Haqiqi mengatakan, hal itu merupakan wujud keterlibatan Thursina dalam kemajuan teknologi. Thursina IIBS mengintegrasikan realitas virtual dan robot berbasis AI untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pendidikan. Selain itu, Thursina tetap berkomitmen untuk mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif.

banner 336x280

“Salah satu penemuan terbaru yang dihadirkan pada acara peluncuran tersebut adalah penggunaan robot berbasis virtual reality (VR) dan kecerdasan buatan (AI) yang bertemakan pelepasan imajinasi, hadirnya perangkat ini untuk menunjang proses pembelajaran menciptakan a generasi mahasiswa berprestasi dan masa depan,” jelasnya Tenang Rois.

Menurutnya, sekolah sebagai pusat pendidikan tidak hanya mempunyai tugas menyediakan materi pembelajaran, tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang inspiratif dan menantang bagi siswa. Adopsi teknologi VR dan AI, lanjut Ustadz Rois, khususnya di dunia pesantren, dapat mendukung santri memasuki dunia virtual yang memungkinkan mereka merasakan pengalaman yang tidak bisa didapat melalui cara konvensional.

Penggunaan teknologi VR oleh Thursin tidak hanya menciptakan pengalaman belajar yang imersif, tetapi juga membuka pintu bagi siswa untuk mengeksplorasi konsep-konsep abstrak secara visual dan interaktif. Melalui simulasi realistis, siswa dapat memahami konsep-konsep kompleks secara lebih konkrit dan terukur. “Misalnya pada kelas IPA mereka dapat merasakan proses biologis atau fisik yang kompleks dengan cara yang menarik, dan juga pada kelas sejarah atau fiqih, siswa diharapkan dapat mengunjungi bangunan-bangunan yang tidak dapat didekati secara dekat, seperti tur ke tempat tersebut. Masjid Agung. al- “Aqsa, Ka’bah atau simulasi haji dan umrah,” ujarnya sambil memberikan contoh hikmah yang bisa dipetik.

Sementara itu, kehadiran robot berbasis AI di Thursin dapat membuka peluang baru interaksi antara pelajar dan teknologi. Robot-robot tersebut tidak hanya berperan sebagai asisten guru dalam memberikan bahan ajar, namun juga dapat berfungsi sebagai mitra belajar
secara interaktif. Mereka dapat menjawab pertanyaan siswa, memberikan penjelasan tambahan, membangkitkan semangat bertanya, memainkan permainan edukatif 3D, atau bahkan mengatur sesi tanya jawab yang menyenangkan. Perangkat VR akan ditempatkan di perpustakaan untuk digunakan semua siswa, dan robot AI akan digunakan untuk mendukung pengajaran kursus spesialisasi Pengayaan Robot dan Technopreneur.

Salah satu dampak signifikan yang diharapkan dari integrasi teknologi canggih ini adalah peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menyajikan materi secara menarik dan interaktif, Thursina menciptakan lingkungan pendidikan yang menantang, menyenangkan dan bermakna. “Besar harapannya, semakin dekat mahasiswa dengan teknologi, maka mereka akan semakin mudah meneliti ilmu-ilmu yang diperlukan,” pungkas Ustadz Rois. (tertawa terbahak-bahak)

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *