Implementasi Sistem Monitoring dalam Mengevaluasi Kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Wonocolo

banner 468x60

DOWNLOAD FILE

Anggita Dahnelia 1, Hasan Ismail., S. AP., M. AP 2

banner 336x280

Administrasi Negara, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
dhnlanggita@gmail.com 1 hasanismail@untag-sby.ac.id 2

Abstrak

Penerapan sistem pemantauan bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Wonocolo. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan pendekatan kualitatif yang melibatkan penelitian lapangan dan kepustakaan serta identifikasi terkait masalah kinerja ASN melalui pengembangan sistem pemantauan yang mengandalkan teknologi informasi, dan menyoroti dampak positifnya terhadap keterbukaan dan efisiensi dalam pelayanan publik agar dapat dijadikan pedoman bagi wilayah lain dalam upaya untuk meningkatkan tanggung jawab dan efektivitas dalam pengelolaan administrasi pemerintahan.

Kata Kunci : Kinerja Aparatur Sipil Negara, Sistem Pemantauan, Kecamatan Wonocolo.

Abstract

The implementation of the monitoring system aims to improve the performance of the state civil apparatus (ASN) in Wonocolo District. By using descriptive analytical methods and qualitative approaches involving field research and literature as well as identification related to ASN performance problems through the development of monitoring systems that rely on information technology, and highlighting their positive impact on openness and efficiency in public services so that they can be used as guidelines for other regions in an effort to increase responsibility and effectiveness in managing government administration.

Keywords: Performance of State Civil Apparatus, Monitoring System, Wonocolo District.

PENDAHULUAN

Dalam era reformasi birokrasi yang semakin kompleks, pemerintah daerah seperti Kota Surabaya dihadapkan pada tuntutan meningkatnya kualitas layanan publik. Salah satu fokus utama adalah kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Wonocolo, Surabaya, yang memegang peran vital dalam penyediaan layanan yang berkualitas bagi masyarakat. Menyadari pentingnya pemerintahan yang efisien, transparan, dan akuntabel, maka diperlukan suatu sistem monitoring yang dapat memberikan gambaran yang jelas dan terukur terhadap kinerja ASN.

Kecamatan Wonocolo, sebagai bagian integral dari struktur pemerintahan Kota Surabaya, memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan publik yang merata dan berkualitas. Hal ini mendorong perlunya evaluasi berkala terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara di setiap tingkatan pemerintahan daerah. Aparatur Sipil Negara tidak hanya berperan dalam pengembangan struktur pemerintahan, tetapi juga sebagai penggerak sistem pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum, demokrasi, dan moralitas dalam memberikan pelayanan yang adil dan merata, sesuai dengan landasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Wonocolo, Surabaya, merupakan faktor kunci dalam menjaga efisiensi dan efektivitas pemerintahan daerah. Dalam konteks yang semakin kompleks, kinerja Aparatur Sipil Negara tidak hanya diukur dari aspek kuantitatif seperti produktivitas kerja, tetapi juga dari segi kualitatif seperti kompetensi, integritas, dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Pertama-tama, kinerja Aparatur Sipil Negara dapat dilihat dari segi produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas-tugas administratif. Hal ini mencakup kemampuan Aparatur Sipil Negara untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan, penggunaan sumber daya secara optimal, serta kemampuan untuk menghadapi tantangan dan perubahan dalam lingkungan kerja yang dinamis. Selain itu, aspek kompetensi menjadi hal yang sangat penting dalam menilai kinerja Aparatur Sipil Negara. Kompetensi mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara. Integritas juga menjadi aspek penting dalam kinerja Aparatur Sipil Negara. Integritas mencakup kejujuran, moralitas, dan profesionalitas dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Selanjutnya pelayanan publik yang diberikan oleh Aparatur Sipil Negara juga menjadi indikator kinerja yang penting. Pelayanan publik yang berkualitas mencakup responsif terhadap kebutuhan masyarakat, kemudahan akses terhadap informasi dan layanan, serta keterbukaan dalam menerima masukan dan keluhan dari masyarakat. Aparatur Sipil Negara yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dan menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat.

Sehingga jika melihat dari kompleksnya reformasi birokrasi dan tuntutan masyarakat akan layanan berkualitas, evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Wonocolo, Surabaya, tidak hanya terpaku pada data kuantitatif. Aspek kualitatif seperti kompetensi, integritas, dan kualitas pelayanan juga menjadi pertimbangan. Sistem monitoring yang efektif diperlukan untuk meningkatkan layanan publik yang responsif dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat guna mendukung peningkatan kualitas layanan publik di wilayah Kecamatan Wonocolo.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang mencakup penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan digunakan untuk memahami konteks nyata dalam masyarakat, sementara penelitian kepustakaan melibatkan membaca dan mencatat informasi dari literatur terkait dengan topik penelitian. Penelitian ini memiliki berbagai sudut pandang tergantung pada jenisnya seperti, analisis data, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan pendekatannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci yang mengamati objek penelitian yang mengalami peristiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan juga meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi kegiatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan sistem monitoring dalam mengevaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Wonocolo merupakan sebuah langkah strategis yang sejalan dengan prinsip-prinsip Good Governance. Sistem monitoring ini tidak hanya menekankan pada pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan kinerja Aparatur Sipil Negara, tetapi juga berperan sebagai alat vital dalam Manajemen Kinerja dan meningkatkan Efektivitas Organisasi secara keseluruhan.

Konsep Good Governance menuntut adanya akuntabilitas dan transparansi yang lebih baik dalam semua aspek pengelolaan kinerja Aparatur Sipil Negara. Melalui implementasi sistem monitoring yang efektif, dapat dijamin bahwa Aparatur Sipil Negara memegang kendali atas tugas dan kinerja mereka dengan lebih terukur. Pendapat ini didukung oleh pernyataan dari pegawai Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Wonocolo yang mengatakan bahwa “Sistem monitoring sangat membantu para pegawai Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan tugas dan menjadi lebih bertanggung jawab kepada pekerjaan”.

Di sisi lain, sistem monitoring juga merupakan salah satu instrumen penting dalam Manajemen Kinerja Aparatur Sipil Negara. Dengan sistem ini, identifikasi kelebihan dan kekurangan kinerja Aparatur Sipil Negara menjadi lebih mudah, sehingga memungkinkan untuk dilakukannya pembinaan dan pengembangan yang lebih efektif. Pernyataan ini konsisten dengan penjelasan dari Camat Wonocolo yang menyampaikan bahwa “Masyarakat merasa lebih puas dengan layanan yang diberikan setelah adanya sistem monitoring, karena para Aparatur Sipil Negara dapat menangani masalah dengan lebih cepat dan akurat”.

Efektivitas Organisasi juga menjadi sorotan utama dalam konteks penerapan sistem monitoring. Sistem ini memperbaiki koordinasi antar unit kerja, menempatkan tugas-tugas yang krusial di posisi yang tepat, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Akan tetapi, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Seksi Kepegawaian Kecamatan Wonocolo, “Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman teknologi dari beberapa pegawai Aparatur Sipil Negara. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan sosialisasi agar seluruh pegawai dapat menggunakan sistem ini dengan optimal”. Melalui penggabungan konsep Good Governance, Manajemen Kinerja, dan Efektivitas Organisasi melalui penerapan sistem monitoring, diharapkan evaluasi kinerja ASN di Kecamatan Wonocolo dapat dilakukan secara lebih terarah.

Penerapan sistem monitoring untuk mengevaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Wonocolo mencerminkan langkah strategis yang sejalan dengan konsep Good Governance yang menitikberatkan pada akuntabilitas dan transparansi. Melalui hasil wawancara dengan pegawai Aparatur Sipil Negara, terungkap bahwa sistem monitoring memiliki peran signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan tanggung jawab mereka terhadap tugas pekerjaan.

Penelitian ini juga didukung oleh teori implementasi Diffusion of Innovations dari Everett Rogers (1995), yang mendefinisikan bahwa “Difusi merupakan sebuah proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu di antara para anggota suatu sistem sosial”. Sehingga dari penerapan teori ini juga ditegaskan bahwa alat-alat seperti sistem monitoring menjadi krusial dalam konteks Manajemen Kinerja dan Efektivitas Organisasi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang diterapkan dalam sistem monitoring dan evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) DI Kecamatan Wonocolo, seperti :

  1. Tahapan Adopsi Inovasi : Teori Diffusion of Innovation enekankan bahwa adopsi inovasi seperti sistem monitoring melewati beberapa tahapan, yaitu inovator, early adopter, early majority, late majority, dan laggard. Dalam konteks implementasi di Kecamatan Wonocolo, mungkin ada beberapa Aparatur Sipil Negara yang termasuk dalam kategori early adopter yang dengan cepat memahami dan menerima sistem monitoring, sementara yang lain mungkin berada di tahapan early atau late majority yang memerlukan waktu dan upaya lebih untuk memahami teknologi ini.
  2. Komunikasi dan Sosialisasi : Teori ini menyoroti pentingnya komunikasi dan sosialisasi dalam proses adopsi inovasi. Dukungan dari pegawai Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa sistem monitoring membantu meningkatkan efisiensi dan tanggung jawab mereka mencerminkan keberhasilan komunikasi dan sosialisasi yang dilakukan untuk memperkenalkan sistem ini
  3. Keberlanjutan Implementasi : Diffusion of Innovations juga mengingatkan bahwa keberhasilan implementasi inovasi tidak hanya terjadi pada tahap awal adopsi, tetapi juga harus dijaga dalam jangka panjang. Tantangan seperti kurangnya pemahaman teknologi dan koordinasi antar unit kerja menunjukkan bahwa perlu dilakukan upaya berkelanjutan, termasuk pelatihan dan pengembangan, agar sistem monitoring tetap efektif dan berdampak positif dalam jangka panjang.

Dengan menerapkan teori Diffusion of Innovations dari Everett Rogers, dapat dirancang strategi implementasi yang lebih terarah dan efektif, termasuk dalam hal komunikasi, sosialisasi, pelatihan, dan pemeliharaan keberlanjutan sistem monitoring untuk evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Wonocolo.

Observasi langsung terhadap proses monitoring kinerja Aparatur Sipil Negara juga menegaskan terkait efektivitas dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kinerja yang menjadi dasar untuk pembinaan dan pengembangan yang lebih efektif. Tantangan seperti kurangnya pemahaman teknologi menunujukkan perlunya pelatihan dan sosialisasi yang menyeluruh, hal ini sesuai dengan teori implementasi yang menekankan terkait pentingnya pemahaman dan dukungan luas terhadap teknologi baru.

Data sekunder dari laporan evaluasi kinerja dan dokumen kebijakan memberikan dukungan terhadap manfaat sistem monitoring dalam mengelola kinerja Aparatur Sipil Negara dan layanan publik. Meskipun terdapat tantangan terkait koordinasi antar unit kerja, diharapkan implementasi dari sistem monitoring di Kecamatan Wonocolo dapat memperkuat kinerja dan pelayanan publik secara menyeluruh, sejalan dengan prinsip-prinsip Good Governance dan teori implementasi yang terkait.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan sistem monitoring untuk mengevaluasi kinerja aparatur sipil negara di Kecamatan Wonocolo merupakan salah satu langkah strategis yang dapat diambil. Tujuan sistem ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kinerja Aparatur Sipil Negara, khususnya dalam meningkatkan produktivitas, kepatuhan terhadap aturan, dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Selain itu, evaluasi terhadap persepsi dan kepuasan pengguna terhadap sistem monitoring juga merupakan indikator penting dalam menilai keberhasilan implementasi. Dengan koordinasi yang efektif antar unit kerja, pelatihan bagi pengguna, dan penetapan kebijakan privasi data yang jelas, diharapkan tantangan dalam penerapan sistem monitoring dapat diatasi dengan lebih baik.

Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara dan pelayanan publik di Kecamatan Wonocolo. Kesuksesan implementasi juga diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Bratakusuma, T., Rifai, Z., & Saputri, R. A. (2019). Implementasi Sistem Monitoring Pelayanan Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng. Sindimas, 208–212.
http://sisfotenika.stmikpontianak. ac.id/index.php/sindimas/article/view/570%0Ahttps://sisfote nika.stmikpontianak.ac.id/index.php/sindimas/article/download/570/373

Lubis, M., & Defriza, R. (2020). Efektivitas kinerja aparatur sipil negara (asn) stain mandailing natal di masa pandemi covid-19. Kajian Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 6(1), 1–11.

Misnaniarti, & Najmah, M. (2021). Monitoring Ketersediaan Obat Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. 2006(39).

Purwanti, I., & . R. (2019). A. Analisis Sistem Evaluasi Kinerja Karyawan Melalui E-Performance.
Economics and Sustainable Development, 4(1), 1. https://doi.org/10.54980/esd.v4i1.65

Rahmi, & Syafei M. Nur, I. (2024). Pengaruh Kompetensi Dan Budaya Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Implikasinya Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 16(1), 91–99. https://doi.org/10.55049/jeb.v16i1.255

Sirait, N. D. N., Warjio, W., Harahap, D., & Kadir, A. (2019). Analisis Kinerja Aparatur Sipil Negara dalam hal Disiplin Kerja di Kantor Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai. Strukturasi: Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik, 1(2), 165–175.
https://doi.org/10.31289/strukturasi.v1i2.34

Sudiarti, S. (2019). Pengaruh Perbaikan Berkesinambungan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di Pt.Rentang Buana Niagamakmur Tasikmalaya). Jurnal Maps (Manajemen Perbankan Syariah), 3(1), 31–41. https://doi.org/10.32627/maps.v3i1.202

Vol.7 No. 24, 15 Mei 2024. pp. 50-59

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *